Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

Komponen Onderstel Mobil yang Sering Mengalami Masalah

Komponen Onderstel Mobil yang nyaman dikendarai tidak hanya bergantung pada mesin yang bertenaga. Onderstel juga memainkan peran penting dalam kestabilan dan kenyamanan berkendara. Namun, beberapa komponen onderstel mobil sering mengalami masalah seiring pemakaian. Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa berdampak buruk pada keselamatan. Jadi, apa saja komponen yang paling sering bermasalah? Mari kita bahas satu per satu!

Apa Itu Onderstel Mobil?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu onderstel mobil. Bagian ini merupakan rangka bawah kendaraan yang menghubungkan roda dengan sasis. Fungsinya sangat krusial karena berperan dalam sistem suspensi, peredaman getaran, dan kestabilan saat berkendara.

Saat satu komponen bermasalah, kenyamanan langsung terganggu. Bahkan, pengendalian mobil bisa menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, memahami bagian mana yang rentan rusak dapat membantu mencegah risiko di jalan.

Komponen Onderstel Mobil yang Sering Bermasalah

Shockbreaker Tidak Berfungsi Optimal

Setiap kali mobil melewati jalan berlubang atau polisi tidur, shockbreaker bekerja meredam getaran agar mobil tetap stabil. Namun, komponen ini sering mengalami kebocoran oli atau kehilangan daya redam akibat usia pemakaian.

Bagaimana cara mengenali shockbreaker yang rusak? Mobil biasanya terasa lebih limbung, terutama saat menikung atau melewati jalan rusak. Selain itu, muncul suara “dug dug” yang tidak wajar dari roda. Ban juga bisa aus lebih cepat dan tidak merata.

Solusinya, segera periksa shockbreaker jika gejala tersebut muncul. Jangan tunggu hingga kerusakan semakin parah karena bisa membahayakan saat berkendara.

Bushing Arm Mengalami Kerusakan

Bushing arm berfungsi sebagai bantalan antara suspensi dan sasis untuk mengurangi getaran. Karena terbuat dari karet, bushing sering kali mengeras, retak, atau bahkan pecah akibat medan jalan yang berat.

Saat bushing arm bermasalah, mobil mulai bergetar berlebihan. Suara “kletek-kletek” dari bagian bawah kendaraan juga menjadi tanda yang sering muncul. Selain itu, kemudi terasa kurang stabil, terutama saat melaju di kecepatan tinggi.

Untuk mengatasi masalah ini, ganti bushing arm yang sudah aus dengan yang baru. Pemakaian bushing berkualitas baik akan memperpanjang usia pakai komponen suspensi lainnya.

Tierod dan Long Tierod Menjadi Longgar

Tierod berfungsi menghubungkan roda dengan sistem kemudi. Saat bagian ini aus atau longgar, setir terasa tidak presisi, bahkan bisa terasa oleng saat melaju.

Salah satu tanda tierod rusak adalah munculnya bunyi “klotok-klotok” ketika berbelok. Selain itu, roda depan bisa mengalami keausan yang tidak merata karena sudut toe-in atau toe-out berubah.

Segera lakukan spooring dan balancing untuk memeriksa kondisi tierod. Jika sudah longgar atau rusak, sebaiknya ganti dengan yang baru agar setir kembali presisi.

Ball Joint Mengalami Keausan

Ball joint berperan penting dalam pergerakan roda dan suspensi. Saat bagian ini mulai aus, mobil terasa tidak stabil dan muncul suara berisik dari kaki-kaki.

Ketika ball joint rusak, roda depan bisa terasa bergoyang atau tidak lurus. Gejala ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan kendali saat berkendara.

Jika ball joint menunjukkan tanda-tanda kerusakan, segera ganti dengan yang baru. Komponen ini tidak bisa diperbaiki, jadi penggantian menjadi solusi terbaik untuk menjaga kestabilan kendaraan.

Stabilizer Link Mulai Rusak

Stabilizer link berfungsi menjaga keseimbangan mobil saat bermanuver. Jika komponen ini mengalami kerusakan, mobil terasa lebih limbung, terutama saat menikung.

Bunyi “krek krek” dari bagian bawah mobil juga menjadi tanda stabilizer link bermasalah. Jika dibiarkan, suspensi bisa bekerja lebih berat dan menyebabkan komponen lain lebih cepat aus.

Segera lakukan pengecekan jika mobil mulai terasa limbung atau tidak stabil. Mengganti stabilizer link yang rusak akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.

Kesimpulan

Onderstel mobil memiliki peran besar dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara. Jika salah satu komponen bermasalah, efeknya bisa langsung terasa. Oleh karena itu, melakukan pengecekan dan perawatan rutin sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.

Jangan tunggu hingga masalah semakin parah. Segera periksa onderstel mobil jika muncul gejala seperti suara aneh, getaran berlebih, atau setir yang tidak stabil. Dengan perawatan yang tepat, mobil akan tetap nyaman dan aman saat dikendarai.

Pertanyaan Umum

1. Seberapa sering onderstel mobil perlu diperiksa?

Setidaknya setiap 10.000 km atau lebih cepat jika sering melewati jalan yang rusak.

2. Apa yang terjadi jika shockbreaker dibiarkan rusak?

Mobil akan terasa limbung, pengendalian menjadi sulit, dan ban lebih cepat aus.

3. Bagaimana cara mengetahui tierod sudah aus?

Setir terasa oleng, muncul bunyi “klotok-klotok” saat belok, dan roda depan aus tidak merata.

4. Apakah semua komponen onderstel bisa diperbaiki?

Tidak, beberapa komponen seperti ball joint harus diganti jika sudah rusak.

5. Apa dampak bushing arm yang rusak?

Mobil menjadi lebih bergetar, stir kurang stabil, dan muncul suara aneh dari bawah kendaraan.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Need Help? Chat with us