Shockbreaker adalah salah satu komponen penting dalam sistem suspensi mobil. Jika rusak, kenyamanan dan keamanan berkendara bisa terganggu. Nah, apa saja penyebab shockbreaker rusak, dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, kita bahas tuntas!
Apa Itu Shockbreaker dan Fungsinya?
Shockbreaker adalah bagian dari suspensi mobil yang berfungsi untuk meredam getaran akibat permukaan jalan yang tidak rata. Tanpa shockbreaker yang baik, mobil akan terasa tidak stabil, terutama saat melewati jalan berlubang atau berkendara dengan kecepatan tinggi.
Tanda-Tanda Shockbreaker Mobil Bermasalah
Sebelum membahas penyebabnya, kenali dulu beberapa tanda shockbreaker yang rusak:
Mobil terasa terlalu limbung saat berbelok.
Terdengar bunyi “jedug-jedug” dari bawah mobil.
Ban aus tidak merata.
Getaran di kemudi terasa lebih besar.
Saat melewati polisi tidur, mobil terasa seperti memantul berlebihan.
Jika mengalami gejala-gejala ini, bisa jadi shockbreaker mobil Anda sudah rusak!
Penyebab Shockbreaker Rusak
1. Usia Pemakaian yang Sudah Lama
Shockbreaker memiliki umur pakai. Seiring waktu, komponennya akan melemah dan kinerjanya menurun. Umumnya, shockbreaker bisa bertahan sekitar 50.000 – 100.000 km, tergantung cara berkendara dan kondisi jalan yang dilalui.
2. Mengemudi di Jalan Rusak Secara Terus-Menerus
Sering melewati jalan berlubang atau berbatu tanpa mengurangi kecepatan bisa memperpendek umur shockbreaker. Guncangan yang terlalu sering akan membuat oli di dalamnya cepat habis dan merusak seal.
3. Beban Berlebih pada Kendaraan
Mobil yang sering membawa beban berlebih membuat shockbreaker bekerja lebih keras. Akibatnya, tekanan berlebihan ini bisa membuat komponen dalam shockbreaker aus lebih cepat.
4. Kebocoran Oli pada Shockbreaker
Jika oli shockbreaker bocor, peredam kejut tidak bisa bekerja dengan optimal. Biasanya, kebocoran ini terjadi akibat seal yang aus atau rusak.
5. Karet dan Bushing Shockbreaker Aus
Bushing yang aus bisa membuat shockbreaker tidak bekerja dengan sempurna. Jika dibiarkan, suara berisik dari suspensi akan semakin mengganggu kenyamanan berkendara.
6. Komponen Suspensi Lainnya Bermasalah
Kerusakan pada bagian lain, seperti per daun, ball joint, atau tie rod, juga bisa berdampak pada shockbreaker. Jika salah satu komponen bermasalah, efeknya bisa menyebar ke seluruh sistem suspensi.
7. Kurangnya Perawatan Rutin
Jarang mengecek kondisi suspensi bisa membuat kerusakan semakin parah. Banyak orang baru sadar shockbreaker mereka rusak saat kondisinya sudah sangat buruk.
Solusi untuk Mengatasi Penyebab Shockbreaker Rusak
1. Rutin Mengecek Kondisi Shockbreaker
Lakukan pemeriksaan rutin setiap 10.000 – 20.000 km atau setiap kali servis berkala di bengkel.
2. Hindari Jalan Rusak Jika Bisa
Jika harus melewati jalan rusak, kurangi kecepatan agar beban pada shockbreaker tidak terlalu besar.
3. Jangan Membawa Beban Berlebihan
Periksa kapasitas maksimal kendaraan dan hindari membawa barang berlebihan agar suspensi tidak bekerja terlalu berat.
4. Ganti Oli Shockbreaker Secara Berkala
Beberapa jenis shockbreaker menggunakan oli sebagai peredam. Jika olinya habis atau bocor, segera ganti agar fungsinya tetap optimal.
5. Periksa dan Ganti Bushing Jika Perlu
Jangan biarkan bushing yang aus terus digunakan. Segera ganti agar shockbreaker tetap bekerja dengan baik.
6. Servis Suspensi Secara Keseluruhan
Jika shockbreaker sudah mulai terasa tidak nyaman, cek juga bagian suspensi lainnya seperti tie rod, ball joint, dan per daun.
7. Gunakan Shockbreaker Berkualitas
Hindari shockbreaker murah dengan kualitas rendah. Pilihlah shockbreaker dari merek terpercaya agar lebih awet dan nyaman digunakan.
Kesimpulan
Shockbreaker yang rusak bisa mengurangi kenyamanan dan keamanan berkendara. Penyebab utamanya bisa karena usia pakai, jalan rusak, beban berlebih, atau kurangnya perawatan. Solusinya? Rajin cek kondisi shockbreaker, hindari jalan berlubang, serta lakukan servis secara berkala. Dengan perawatan yang tepat, shockbreaker bisa bertahan lebih lama!
Pertanyaan Umum Seputar Shockbreaker
1. Berapa lama umur shockbreaker mobil?
Biasanya bertahan 50.000 – 100.000 km, tergantung cara penggunaan dan kondisi jalan.
2. Apa yang terjadi jika shockbreaker rusak dibiarkan?
Mobil akan terasa tidak stabil, ban bisa cepat aus, dan kenyamanan berkendara berkurang drastis.
3. Apakah shockbreaker bisa diperbaiki atau harus diganti?
Tergantung tingkat kerusakan. Jika hanya bushing atau seal yang rusak, bisa diperbaiki. Jika sudah bocor parah, sebaiknya diganti.
4. Apa tanda oli shockbreaker bocor?
Bagian luar shockbreaker terlihat basah atau berminyak, dan suspensi terasa lebih keras atau memantul berlebihan.
5. Apakah semua mobil bisa menggunakan shockbreaker aftermarket?
Bisa, asalkan ukurannya sesuai dengan spesifikasi mobil agar tetap aman dan nyaman digunakan.